Kamis, 26 November 2015

Mengenali Fase Perkembangan Seksual Anak

Pada dasarnya setiap anak-anak akan mengalami pertumbuhan dan menjadi manusia dewasa. Dalam perkembangannya anak akan mengalami berbagai perubahan pada tubuhnya hingga akhirnya mencapai kematangan seksual.

Freud (1905) mengusulkan bahwa perkembangan psikologis pada anak-anak terjadi dalam serangkaian fase yang disebut fase Psikoseksual. Setiap fase mewakili fiksasi libido pada area tubuh yang berbeda. Freud membagi perkembangan psikoseksual dalam 5 fase yaitu: Oral, Anal, Phallic, Latent dan Genital.
1. Fase Oral
Fase oral terjadi pada usia 0-1 tahun. Pada tahap ini bayi mendapatkan kepuasan dengan memasukkan segala sesuatu kedalam mulutnya. Pada tahap ini bayi akan sering menghisap, menggigit da menyusu. Apabila fase ini tidak dilewati dengan baik, maka anak pada usia remaja biasanya akan menggigit kuku, mengedot dan merokok terutama saat mengalami stres.
2. Fase Anal
Fase anal terjadi pada usia 1-3 tahun. Pada masa ini kepuasan terfokus pada daerah sekitar anus. Anak akan merasakan kepuasan saat belajar toilet training. Jika fase ini tidak terlewati dengan baik, beberapa anak akan tumbuh sebagai orang dewasa yang menyukai seks anal baik pada wanita maupun pria.
3. Fase Phallic
Fase Phallic terjadi pada usia 3-6 tahun. Pada fase ini anak mulai mengenali perbedaan kelamin. Anak mulai suka memainkan alat kelaminnya untuk mendapatkan kesenangan. Namun, jangan dipahami sebagai aktivitas "seksual" karena hal ini berbeda dengan aktifitas seksual pada orang dewasa.
4. Fase Latency
Fase Laten terjadi pada usia 6-masa puber. Pada fase ini perkembangan psikoseksual berhenti atau tidak terlihat. Impuls seksual ditekan selama tahap laten dan energi seksual disublimasikan terhadap pekerjaan sekolah, hobi dan persahabatan.
5. Fase Genital
Fase Genital terjadi pada saat puber hingga dewasa. Merupakan tahap terakhir pada teori psikoseksual Freud. Ini adalah waktu bagi eksperimen seksual remaja. Naluri seksual diarahkan untuk kesenangan heteroseksual, bukan untuk kesenangan diri seperti pada fase Phallic.

Kelima fase psikoseksual diatas saling berkaitan erat. Jika terjadi kegagalan pada salah satu fase maka bisa mengakibatkan kelainan kepribadian pada anak setelah dewasa.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar